Pengalaman Buat Pak SBY

Wacana pencalonan Ani Yudhoyono isteri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sengaja dihembuskan para politisi Partai Demokrat untuk Pemilu Presiden 2014 mendatang. Para politisi berpendapat, Ibu Ani memiliki nilai jual untuk bersaing untuk memperebutkan kursi RI 1.
Walaupun memang masih wacana, para Kepala Daerah di Sumatera Utara yang tidak dapat mencalon, merespon langsung wacana tersebut dengan mencalonkan sang isteri sebagai Kepala Daerah.
Kejadian itu sudah berlangsung di daerah Kabupaten Labuhan Batu beberapa bulan yang lalu,dimana sang isteri Bupati Labuhan Batu HT Milwan diusung Partai Pemenang Pemilu 2009 silam.
Menyusul sang isteri Bupati Tapanuli Tengah Ny. Tuani Lumban Tobing yang berpasangan dengan Drs. Hikmal Batubara diusung Partai Demokrat, yang dirasakan dapat menggunakan fasilitas sang suami untuk memenangkan Pemilukada di daerah itu.
Ternyata, hasil Pemilukada yang digelar di kedua daerah tersebut, calon yang disebut pasangan incumben karena calonnya sang isteri Bupati yang sedang menjabat, harus menelan kekalahan yang cukup tragis dengan perhitungan suara yang cukup telak.
Pengalaman inilah, menjadikan indikasi, pencalonan kembali sebagai Kepala Daerah atau Presiden dengan mencalonkan sang isteri tidak didukung oleh rakyat.
Karena rakyat berkesimpulan, kalau sang suami sudah memimpin pemerintahan dalam 1 atau 2 periode, merupakan sifat ketamakan dengan mencalonkan kembali sang isteri sebagai penerus kepemimpinan suami. Apakah harus isteri?
Inilaj pengalaman yang cukup berharga dan realita yang terjadi ketika Pemimpin pemerintahan harus mencalonkan sang isteri pada Pemilukada atau Pemilu Presiden.