Kalau saja mata kuliah Pancasila disajikan seperti ini, saya berani jamin sedikit tidak ada mahasiswa yang nitip absen. Kredit buat rendra23 untuk karya yang sangat kreatif ini. Semakin sering didengungkan, semakin samar arti Pancasila itu sesungguhnya. Kerusuhan semakin marak (terutama akhir-akhir ini). Cara seperti ini mungkin lebih mengena dan menarik minat, karena biasanya setiap ada pembicaraan tentang Pancasila, kantuk selalu datang melanda.
Politisi sering menggunakan kata yang terdiri dari 9 huruf ini tapi hanya untuk menggolkan rencana busuk mereka. Saya meragukan apakah mereka benar-benar paham apa itu Pancasila. Saya masih ingat sebuah wawancara iseng yang dilakukan sebuah TV swasta kepada beberapa anggota DPR, yang menanyakan bunyi seluruh sila dari Pancasila. Sebagian ada yang bisa, sebagian tergagap-gagap, sebagian salah, sebagian menolak menjawab sambil ketawa nyengir (menghindari malu). Contohnya, Tantowi Yahya yang walaupun akhirnya bisa tapi sempat bingung dan kebolak balik, dan diakhiri dengan ketawa (sayapun ikut ketawa, ketawa miris
). Vena Melinda tampak fasih, serius & meyakinkan dalam menjawab serta segera berlalu dengan cool
, seakan dia yakin sekali dia benar, tapi woii…. salaaaaaaaah non
. Saya juga curiga bagi yang kebetulan baca tulisan ini, apa jika ditanya hal serupa Anda masih bisa menjawabnya dengan benar
. Kalo saya sih masih
(pede).
Ngomong-ngomong soal mata kuliah. Saya dulu diharuskan mengambil 2 mata kuliah umum yang mirip dalam satu semeter; Pancasila & Kewarganegaraan. Saya sendiri bingung perbedaan keduanya apa? Kenapa harus dua-duanya, padahal substansinya sama. Tapi belakangan saya malah bersyukur, mengingat IPK yang pas-pasan
, karena kedua matkul tsb; selain kuliahnya yang santai, nilainya juga santai



Tidak ada komentar:
Posting Komentar